Yuk Bergandengan Tangan




kita yang mayoritas dimanjakan dengan berbagai fasilitas keislaman yang mudah sekali kita jumpai di negara tercinta ini indonesia. saat puasa kita sama-sama berpuasa menahan lapar hausnya dahaga, saat kita sedang diluar ada banyak sekali masjid atau mushola yang bisa kita temui dimana-mana. sama halnya dengan mereka di negara Cina, yang beragama Budha sebagai mayoritas disana dimanjakan juga dengan fasilitas beribadah mereka. dibelahan Eropa sana mayoritas adalah umat kristiani, dan sama sebagai mayoritas, mereka bisa melakukan ibadah sesuai kepercayaan mereka dengan lebih mudah. lantas, si minoritas sering kali tertindas yang berakar pada intoleransi.

sebelum ngomongin intoleransi diluar agamanya sendiri, orang-orang yang aku amati masih banyak yang dengan saudara seagamanya kurang rasa toleransi. misalnya, beda ustadz atau aliran mereka merasa harus dimusuhi, dijauhi, di hujat, dsb. mereka yang aliran A merasa sangat anti terhadap aliran B, padahal keimanan seseorang itu dan kebenaran hanya Allah yang maha tau (beda kalo ngomongin aliran sesat). bahkan agama tidak bisa dipakai logika, agama itu dirasakan di dalam hati. ketika melihat saudara seagama tidak seperti mereka yang dia asumsikan alim yang sering membagikan quotes dan video dakwah di sosmednya misalnya, dia kemudian melihat si orang yang tidak seperti itu kurang iman atau tidak tebal imannya, padahal mungkin cara dia mencintai islam saja yang berbeda, dan lagi kenapa kita harus menilai-nilai keimanan seseorang yang sebastrak itu? kedua orang itu memiliki cara mencintai islam yang beda dan tidak ada yang salah dari itu.


kalo kita mau mengajak orang ke islam yang luar biasa indah dan damai ini, ayolah kita tunjukan dengan keindahannya, bukan dengan dakwah yang keras, atau bahkan sampe memaksakan orang lain, dan jangan sampe kita terjebak dalam fitnah agama. mulailah dari prilaku kita, cara bertutur kata yang baik, dan bertoleransi dengan orang yang bersebrangan dengan kita. bukankah nabi kita mengajarkan pada kita di kisahnya yang memberi makan pengemis buta Yahudi untuk bisa bertoleransi pada sesama manusia di muka bumi ini (baca kisahnya disini)



prophet Muhammad SAW. Said
The Best of Islam is to Behave with Gentleness and Tolerance.









bella

No comments:

Post a Comment