Menyikapi perbedaan







"Eh ada toko sayur baru buk disebelah"
"Jangan deh kesana, mahal"
"Ibu udah kesana ya?"
"Belum, tapi kan yang jualan cina, bakalan mahal tuh"



Dari dua contoh diatas, diskriminasi usia dan ras kerap terjadi di sekitar kita. Selain yang diatas, jenis kelamin, agama, suku, pekerjaan, warna kulit, juga sering dijadikan alasan seseorang menyimpulkan dengan cepat (namun belum tentu benar) akan sesuatu. Dari kegelisahan yang kerap kita temui tentang orang-orang yang mudah Menilai orang lain, bahkan sesuatu yang abstrak seperti Menilai keimanan orang, kita memang sering terjebak dalam keyakinan kita sendiri. Seseorang yang menilai semua orang bercadar sebagai teroris, mungkin karena seringnya dia menyaksaksikan dimedia tentang pengebom adalah orang yg kebetulan menggunakan cadar. Atau, seseorang menilai jika semua orang batak itu kasar, hanya karena kebetulan beberapa teman dia dikelas yang batak itu kasar. Padahal kenyataannya tidak semuanya begitu.



Pertanyaannya, kenapa bisa begitu?





Stereotypes

Merupakan sebuah keyakinan tentang seseorang berdasarkan karakteristik dari suatu kelompok tertentu, atau disebut juga "jalan pintas" dalam berfikir. Bisa negatif, positif, ataupun netral, namun akan selalu negatif jika diikuti oleh prasangka.

Contoh
Orang sipit = orang cina
Orang kulit hitam = orang afrika
Orang nerd = culun
Politikus = banyak mengumbar janji
Wanita = lemah
Orang jawa = halus, gemulai
Orang padang = pelit
Dokter = pintar, sibuk
《Padahal kenyataannya hal-hal diatas belum tentu benar》



Prasangka (prejudice)

Sikap negatif terhadap suatu kelompok dan menggeneralisasi semua anggota kelompoknya.

Contoh :

- karena memiliki anggapan bahwa orang batak kasar, dia tidak mau berteman/menjauhi semua orang batak

- karena pernah tidak dipinjamkan suatu barang oleh temannya yang kebetulan orang cina, dia membenci semua orang cina

Kuatnya prasangka dalam berfikir dapat mendorong terjadinya diskriminasi



Diskriminasi

Prilaku negatif terhadap orang lain yang menjadi target prasangka

Contoh :

- Seorang yang bercadar dianggap teroris kemudian tidak dilayani ketika sedang berbelanja di toko

- seorang yang berkulit hitam dibully karena dianggap berbeda








Pertanyaan selanjutnya, kenapa seseorang yang berada pada kelompok tertentu cenderung menilai kelompoknya lebih unggul dari kelompok lain?




Ingroup vs outgroup




Ingroup bias adalah ketika seseorang menganggap kelompoknya lebih unggul dari kelompok lain diluar kelompoknya (outgroup). Sehingga tercipta persepsi bahwa kelompok lain salah serta kecenderungan memperlakukan lebih positif kelompoknya daripada kelompok lain.

Contohnya :

- Ketika seseorang dimintai bantuan dia lebih mendahulukan anggota kelompoknya padahal orang yang diluar kelompoknya itu lebih membutuhkan bantuannya

- saat tim anggota kelompoknya maju dia bersorak untuk menyemangati, sedangkan ketika tim sebelah maju dia biasa saja







Itulah beberapa kesalahan-kesalahan kita dalam berfikir yang kadang tidak kita sadari. Karena kenyataannya tiap individu akan berbeda dari individu lain. Ketika kita tidak terjebak dalam hal-hal diatas, mungkin hidup kita akan lebih saling bertoleransi dan terhindar dari perpecahan antar golongan sehingga kita dapat menjalani hidup dengan lebih damai. 




bella

No comments:

Post a Comment